PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
Kelas/semester : VII / II (Genap)
Tahun
ajaran : 2021 / 2022
Pertemuan :
Kompetensi
dasar : 3.14 Menelaah unsur-unsur dan
kebahasaan dari surat pribadi dan surat dinas yang dibaca dan didengar
Materi ajar : Menelaah struktur dan bahasa surat pribadi dan surat dinas
Materi
Pembelajaran
A. Menelaah Struktur dan Bahasa Surat
Pribadi dan Surat Dinas
Dilihat dari fungsinya, surat
merupakan sarana komunikasi tertulis. Menulis surat harus memperhatikan
aspek-aspek tertentu dan kaidah-kaidah penulisan surat yang berlaku. Kaidah
tersebut mencangkup struktur penulisan surat yang tepat sesuai jenisnya serta
kaidah kebahasaan yang baik agar maksud surat dapat tersampaikan.
1. Struktur Surat
Struktur surat merupakan
bagian-bagian dalam surat. Pada umumnya, struktur surat dinas lebih bersifat
mengikat dibandingkan dengan surat pribadi.
a. Struktur Surat Pribadi
Surat pribadi memiliki struktur
penulisan surat sebagai berikut.
1) Pembuka, terdiri atas:
a) tempat dan tanggal pengiriman
surat,
b) salam pembuka, dan
c) kalimat pembuka paragraf.
2) Isi, berisi maksud penulis
mengirim surat
3) Penutup, terdiri atas:
a) penutup surat,
b) salam akhir
b. Struktur Surat Dinas
Surat dinas memiliki struktur
penulisan sebagai berikut.
1) Kepala surat
a) Kepala surat berisi nama dan
alamat lengkap perusahaan, nomor telepon, nomor kotak pos, alamat email, serta
lambang instansi.
b) Nama instansi ditulis dengan
huruf kapital. Alamat lengkap dan lainnya ditulis dengan huruf awal kapital,
kecuali kata tugas.
c) Nomor kode pos ditulis setelah
nama kota tempat instansi berada.
d) Nama-nama yang tercantum pada
kepala surat jangan disingkat. Misalnya: Jln. Atau Jl. ditulis lengkap “jalan”.
2) Nomor Surat
Nomor surat dapat disingkat menjadi
“No.” dan penulisannya tidak harus dibatasi dengan tanda garis miring, dapat
pula menggunakan tanda titik atau tanda hubung. Demikian pula isi kode surat
tidak harus ditulis dengan huruf, dapat pula dengan angka.
Contoh:
Nomor: 05/11/VI/2022
3) Tanggal surat
Tanggal surat ditulis dengan angka,
yang diikuti nama bulan dan angka tahun yang tidak disingkat.
Contoh:
8 Juli 2022
4) Lampiran
Kata lampiran diikuti tanda titik
dua disertai jumlah lembar atau bandel yang dilampirkan. Jumlah lembar ditulis
dengan huruf dan tidak diakhiri dengan tanda baca lain. Awal kata yang
menyatakan jumlah ditulis dengan huruf kapital.
Contoh:
Lampiran: Dua berkas
Lampiran: Tiga lembar
5) Hal
Kata “Perihal” atau “Hal” diikuti
tanda titik dua dilanjutkan dengan sesuatu yang ingin disampaikan. Kalimat yang
menyebutkan sesuatu tersebut diawali dengan huruf kapital dan tidak diakhiri
dengan tanda baca apa pun.
Contoh:
Perihal: Pemakaian pakaian seragam
Hal: Upacara bendera
6) Alamat yang dituju
Alamat surat dapat ditulis dengan
dua cara. Pertama, alamat ditulis sebelah kanan di bawah tanggal surat. Kedua,
alamat ditulis di sebelah kiri di bawah bagian “Hal” dan sebelum salam pembuka.
Penulisan alamat surat tidak diawali
dengan kata “Kepada” apabila ada kata “Yth.”. Kata sapaan Bapak/Ibu/Saudara
tidak digunakan bila nama orang yang ditujukan bergelar akademik, pangkat dan
jabatan. Penulisan alamat juga tanpa diakhiri tanda baca apa pun pada akhir
kata/kalimat.
7) Salam pembuka
Salam pembuka ditulis di sebelah
kiri, di bawah alamat surat, dan di atas kalimat pembuka isi surat. Salam
pembuka yang biasa digunakan adalah ungkapan “Dengan hormat,”. Huruf pertama
ditulis dengan huruf capital, sedangkan kata yang lain ditulis kecil semua.
Salam pembuka diikuti dengan tanda koma.
8) Isi surat
Isi surat terbagi atas tiga bagian,
yaitu paragraf pembuka, paragraf isi, dan paragraf penutup. Paragraf pembuka
sifatnya mengantar isi surat. Paragraf pembuka berisi pemberitahuan,
pertanyaan, pernyataan, permintaan, atau balasan/jawaban. Paragraf isi berupa
inti surat yang ingin disampaikan kepada penerima surat. Isi surat harus
singkat, lugas dan jelas. Paragraph penutup merupakan simpulan surat. Isi surat
harus singkat, lugas, dan jelas. Paragraf penutup merupakan simpulan surat.
Paragraf penutup biasanya berupa ucapan terima kasih atau harapan dari si
penulis surat.
9) Salam penutup
Salam penutup ditulis di sebelah
kanan bawah. Hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan salam penutup, yaitu
huruf awal kata pertama memakai huruf kapital, sedangkan huruf awal kata kedua
memakai huruf kecil. Pada akhir ungkapan salam penutup dibubuhkan tanda koma.
10) Jabatan
Jabatan ditulis dibawah salam
penutup.
11) Tanda tangan
Tanda tangan ditulis dibawah jabatan
dan diperlukan demi keabsahan surat dinas.
12) Nama jelas pengirim
Nama pengirim ditulis di bawah tanda
tangan.
13) Tembusan
2. Bahasa dalam Surat
Salah satu yang membedakan surat
pribadi dengan surat dinas selain dari segi struktur adalah penggunaan
bahasanya. Bahasa dalam surat pribadi tidak seresmi bahasa dalam surat dinas.
Berikut perbedaannya.
a. Bahasa dalam Surat Pribadi
Surat pribadi pada umumnya
menggunakan bahasa bersifat informal (tidak resmi). Hal tersebut karena surat
pribadi sifatnya yang personal. Bahasa yang digunakan dalam surat pribadi lebih
bebas atau tidak terikat aturan dan dapat menggunakan bahasa sehari-hari.
Berikut ciri-ciri bahasa surat pribadi.
1) Pilihan kata sapaan bersifat
pribadi
2) Bahasa surat pribadi tidak formal
tetapi santun.
3) Pilihan ragam bahasa tergantung
siapa penerima surat
4) Menggunakan sapaan (seperti orang
bercakap)
5) Menggunakan kata ganti orang
pertama untuk pengirim dan kata ganti orang kedua untuk penerima.
b. Bahasa dalam Surat Dinas
Surat dinas merupakan surat resmi
yang digunakan antarlembaga. Oleh karena itu, surat dinas menggunakan bahasa
surat yang jelas, lugas dan komunikatif. Bahasa surat dikatakan jelas jika isi
atau informasi yang disampaikan mudah dipahami dan unsur-unsurnya pun
dinyatakan secara tegas atau eksplisit. Bahasa surat dikatakan komunikatif jika
mudah dipahami dan mampu menimbulkan pemahaman yang sama pada pikiran
pembacanya. Dalam surat resmi tidak boleh menggunakan ragam bahasa tidak resmi
seperti pada penulisan surat pribadi.
Sumber materi :
1. Buku Bahasa Indonesia Kelas VII, Kemendikbud (revisi 2016).
2. Modul Pengayaan Bahasa
Indonesia Kelas VII – 2, Putra
Nugraha.
Komentar
Posting Komentar