KD 4.9 Menyimpulkan Isi Puisi Rakyat

PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

 

Kelas/semester           : VII / II (Genap)

Tahun ajaran              : 2021 / 2022

Pertemuan                 : Keempat

Kompetensi dasar        : KD 4.9 Menyimpulkan isi puisi rakyat (pantun, syair, dan bentuk puisi rakyat setempat. Yang disajikan dalam bentuktulis dan lisan.

Materi ajar                 : Menyimpulkan isi puisi rakyat

 

Materi Pembelajaran

 

A. Menyimpulkan Isi Puisi Rakyat

Menyimpulkan isi puisi rakyat dapat dilakukan dengan membaca puisi rakyat secara menyeluruh. Setelah membacanya, kamu akan dapat menyimpulkan inti atau pesan yang ingin disampaikan puisi tersebut.

 

1. Menyimpulkan isi Pantun

Pantun pada awalnya merupakan bentuk sastra lisan, seiring perkembangan zaman, pantun mulai diungkapkan secara tertulis. Pentun sering kali menyuarakan nilai-nilai dari budaya yang ada pada suatu masyarakat. Pembagian pantun menurut isinya sebagai berikut.

a. Pantun anak-anak, yaitu pantun yang berhubungan dengan kehidupan masa kanak-kanak, pantun ini menggambarkan suka cita maupun duka cita.

b. Pantun remaja, yaitu pantun yang berhungan dengan kehidupan pada masa muda. Pantun ini biasanya bermakna tentang perkenalan, perasaan (kasih sayang, iba, iri) dan nasib.

c. Pantun orang tua, yaitu pantun yang berhubungan dengan orang tua, biasanya tentang adat budaya, agama, dan nasihat.

 

2. Menyimpulkan Isi Syair

Syair termasuk puisi lama yang masih terikat aturan sajak dan bait. Syair dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu syair agama, syair kiasan, syair panji, syair romantik, syair sejarah.

a. Syair agama, yaitu syair yang berisi tentang ajaran agama dan nasihat bijak. Beberapa jenis syair ini, yaitu syair ajaran agama, syair sufi, syair cerita nabi, dan syair nasihat. Salah satu tokoh terkenal dalam membuat syair agama adalah Hamzah Fansuri.

b. Syair kiasan, syair jenis syair yang menggunakan kisasan. Kiasan tersebut bisa digunakan sebagai sindiran pada peristiwa atau kejadian tertentu. Syair kiasan biasanya memakai perandaian objek tertentu, seperti bunga, buah, atau hewan sehingga syair ini disebut juga syair binatang dan syair bunga-bungaan.

c. Syair panji, yaitu syair yang bercerita tentang keadaan, peristiwa, dan orang-orang yang ada dalam istana. Contoh syair ini adalah syair Ken Tambuhan. Syair ini merupakan syair pelipur lara yang bertemakan kisah pengembaraan dan peperangan.

d. Syair romantis, yaitu syair yang berisi tentang kisah cinta yang biasanya terdapat pada cerita pelipur lara., hikayat, atau cerita rakyat. Contoh: Syair “Bidasari” yang menceritakan tentang seorang putri raja yang telah dibuang ibunya.

e. Syair sejarah, yaitu syair yang dibuat berdasarkan peristiwa, tokoh, atau tempat-tempat bersejarah. Contoh: Syair “Perang Makasar” yang berisi tentang perang orang-orang Makasar melawab Belanda.

 

3. Menyimpulkan Gurindam

Gurindam populer di Indonesia pada abad ke-19. Satrawan lama yang terkenal menggemari gurindam ialah Raja Ali Haji. Gubahannya yang terkenal ialah “Gurindam Dua Belas”. Gurindam mengandung ajaran atau nilai-nilai dalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai tersebut berupa kebenaran atau sindiran dalam bersikap dan bertingkah laku. Berdasarkan penyajiannya, gurindam dikelompokkan menjadi dua jenis berikut.

a. Gurindam berkait, yaitu jenis gurindam yang pada bait pertama memiliki hubungan dengan bait selanjutnya dan bait-bait seterusnya.

b. Gurindam berangkai, yaitu jenis gurindam yang memiliki kata yang sama pada setiap baris pertama baitnya.

 

 

 

Sumber materi : Modul Pengayaan Bahasa Indonesia Kelas VII - 2 / Putra Nugraha (dengan pengubahan)

Komentar