KD 4.14 Menulis Surat Pribadi dan Surat Dinas

 PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

 

Kelas/semester           : VII / II (Genap)

Tahun ajaran              : 2021 / 2022

Pertemuan                 :

Kompetensi dasar        : 4.14 Menulis surat (pribadi dan dinas) untuk kepentingan resmi dengan memperhatikan struktur teks, kebahasaan, dan isi.

Materi ajar                 : Menulis surat pribadi dan surat dinas dalam bentuk kertas atau email

 

Materi Pembelajaran

 


A. Menulis Surat Pribadi dan Surat Dinas dalam Bentuk Kertas atau Email

Surat ditulis dengan tujuan yang berbeda, tergantung fungsi dan tujuannya maka teknik dan bentuk surat pun berbeda. Untuk dapat menulis surat pribadi dengan baik, perlu memperhatikan unsur-unsur atau struktur surat pribadi karena unsur-unsur surat pribadi berbeda dengan unsur-unsur yang ada pada surat dinas.

 

1. Menulis Surat Pribadi

Bentuk atau format surat pribadi lebih sederhana dibandingkan surat dinas. Surat pribadi menggunakan ragam bahasa Indonesia informal. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menulis surat pribadi sebagai berikut.

a. Alamat dan Tempat Tanggal Pembuatan Surat

Dalam menulis surat, penulisan alamat yang tepat adalah nama kota diawali huruf kapital, tanggal ditulis lengkap dengan nama bulan dan tahun. Diantara kota dan tanggal diberi tanda koma ( , ).

b. Salam Pembuka

Setiap menulis surat akan lebih baik jika diawali dengan salam pembuka. Sebelum masuk ke hal yang akan disampaikan, terlebih dahulu mengucapkan salam. Salam pembuka pada surat pribadi sangat beragam, misalnya salam sayang, salam rindu, salam manis.

c. Paragraf Pembuka

Paragraf pembuka biasanya berisi pertanyaan tentang hal-hal ringan, seperti menanyakan kabar, kesehatan, keadaan, dan sebagainya. Penggunaan pembukaan dalam menulis surat akan membuat suasana menjadi lebih akrab.

d. Paragraf Isi

Paragraf isi berisi hal-hal penting dan menjadi inti penulisan surat. Surat pribadi bahasanya harus komunikatif. Selain itu, isi surat harus jelas dan mudah dimengerti.

e. Paragraf Penutup dan Salam Penutup

Paragraf penutup berisi permintaan maaf, permohonan diri, harapan, dan sebagainya dari pengirim surat. Pada bagian ini biasanya terdapat permintaan untuk membalas surat tersebut.

 

2. Menulis Surat Dinas

Surat dinas menggunakan ragam bahasa Indonesia baku atau formal. Kejelasan isi atau maksud dan keterangan lain dalam surat dinas perlu diperhatikan. Dalam hal ini, maksud surat dapat berupa undangan, panggilan, jawaban, atau penawaran kerja sama yang perlu ditulis secara lengkap.

Dalam menulis surat dinas, kadang ditemukan kesalahan. Beberapa kesalahan yang sering ditemukan sebagai berikut.

a. Kepala surat merupakan identitas sebuah instansi, baik pemerintah maupun swasta. Permasalahan yang sering muncul dalam kepala surat adalah penulisan alamat surat yang kurang lengkap.

b. Penulisan nomor surat yang tidak sesuai kaidah kebahasaan yang berlaku. Susunan nomor surat dinas meliputi kategori klasifikasi kemanan surat dinas, nomor naskah, kode klasifikasi arsip, bulan, dan tahun terbit.

Contoh: R/01/KP/01/VI/2022

c.Penulisan lampiran yang tidak sesuai kaidah. Jumlah lampiran yang dapat ditulis dengan satu atau dua kata di tulis dengan huruf dan diawali huruf kapital, tidak didahului atau diikuti angka, sedangkan yang tiga kata atau lebih ditulis dengan angka Arab. Kata “lampiran” tidak ditulis apabila tidak ada yang di lampirkan.

d. Penulisan kata “hal” sering mengalami kesalahan. Penulisan yang tepat adalah huruf awal ditulis kapital.

e. Panulisan tanggal sering terjadi kesalahan. Penulisan tanggal surat yang benar tanpa didahului tempat dan tidak diakhiri tanda titik (.).

 

Tabel penulisan bagian pada surat yang sering terjadi kesalahan.

 

KESALAHAN

ALASAN

PERBAIKAN

BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN MALANG

Jalan B. Sempor Nomor 28, Malang 65151, Telepon (0341) 776345, 725511

Alamat tidak boleh disingkat. Singkatan nama orang yang digunakan sebagai nama jalan diperbolehkan untuk kepala surat, missal M.T. Haryono.

BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN MALANG

Jalan Bendungan Sempor Nomor 28, Malang 65151, Telepon (0341) 776345, 725511

Penanggalan surat

 

      -    4 Juni ‘15

      -    4 – 6 – 2015

Penggunaan tanda titik pada akhir penanggalan, pemakaian singkatan, penggunaan angka untuk bulan, dan penggunaan kota tidak diperkenankan.

4 Juni 2015

Hal surat

 

(1) Hal: Permohonan pencermah.

 

(2) Hal: Permohonan Penceramah

 

(3) Hal: PERMOHONAN PENCERAMAH

 

(4) Hal: Permohonan penceramah

Kata hal tidak perlu menggunakan tanda titik (.)

Hal: Permohonan penceramah

Lampiran surat

 

(1) Lampiran: 1 eksemplar

 

(2) Lamp: Satu eksemplar.

 

Tidak ditulis angka, tidak diakhiri tanda titik (.). Kata “Lampiran” yang disingkat memerlukan tanda titik (.).

(1) Lampiran: Satu eksemplar

 

(2) Lamp.: Satu eksemplar.

 

Alamat tujuan

 

(1) Yth. Bapak Dr. Tono Jl. B. Sempor 1 Malang

 

(2) Yth. Bapak Direktur Jenderal Pajak

Jalan Bintaro Utama Sektor V, Bintaro Jaya

Tangerang selatan

Sapaan Bapak, Ibu, atau Saudara di depan nama jabatan dan gelar tidak diperlukan, Sapaan hanya dipergunakan untuk mengiringi nama orang yang tidak diawali dengan gelar.

(1) Yth. Dr. Tono Jl. Bendungan Sempor 1 Malang

 

(2) Yth. Direktur Jenderal Pajak

Jalan Bintaro Utama Sektor V, Bintaro Jaya

Tangerang selatan

Isi surat

 

Kami segera memberitahu Saudara, jika ada  perubahan jadwal.

Kesalahan penggunaan tanda koma(,).

Kami segera memberitahu Saudara jika ada  perubahan jadwal.

Penutup surat

 

(1) Direktur Jenderal,

 

     (Sasmita)

 

(2) a/n Direktur Jenderal

 

     DIAN SAPUTRI

Penulisan nama pejabat penanda tangan surat seharusnya ditulis dengan huruf kapital pada setiap awal kata tanpa ada tanda lainnya, baik berupa garis bawah maupun tanda kurung.

(1) Direktur Jenderal,

 

     Sasmita

 

(2) a.n. Direktur

     Jenderal

 

     Dian Saputri

 

 

Sumber materi :

1. Buku Bahasa Indonesia Kelas VII,  Kemendikbud (revisi 2016).

2. Modul Pengayaan Bahasa Indonesia Kelas VII – 2, Putra Nugraha.

Komentar